EPILEPSI
Disusun
Oleh :
1.
Alda Novia Azizah (11-125-1079)
2.
Areta Aulia Sari (11-125-1080)
3.
Candra Pradana (11-125-1082)
4.
Catur Mei Wulandari (11-125-1083)
5.
Dewi Yeni Rahayu (11-125-1088)
6.
Dwi Ratih Pratiwi (11-125-1089)
YAYASAN
PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI FARMASI JEMBER
Jl.Pangandaran
no.42, Telp (0331) 338884, Antirogo Jember
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “EPILEPSI”
Makalah
ini berisikan tentang informasi Pengertian, penyebab,gejala,cirri-ciri, terapi,
pantangan, dan pengobaan EPILEPSI
atau yang lebih dikenal dengan penyakit ayan. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang EPILEPSI.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Jember, 18 September
2012
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar
Belakang Masalah
Epilepsi
merupakan gangguan susunan saraf pusat (SSP) yang dicirikan oleh terjadinya
bangkitan (seizure, fit, attact, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan
berkala. Bangkitan dapat diartikan sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat
mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekolompok besar sel-sel otak,
bersifat singkron dan berirama. Bangkitnya epilepsi terjadi apabila proses eksitasi
didalam otak lebih dominan dari pada proses inhibisi. Perubahan-perubahan di
dalam eksitasi aferen, disinhibisi, pergeseran konsentrasi ion ekstraselular,
voltage-gated ion-channel opening, dan menguatkan sinkroni neuron sangat
penting artinya dalam hal inisiasi dan perambatan aktivitas bangkitan
epileptik. Aktivitas neuron diatur oleh konsentrasi ion didalam ruang
ekstraselular dan intraselular, dan oleh gerakan keluar masuk ion-ion menerobos
membran neuron.
Meskipun
epilepsi sudah sejak lama dikenal di kalangan penduduk di seluruh Indonesia,
yaitu sebagai penyakit ayan, pengertian tentang penyakit tersebut masih sangat
kurang, sehingga para penderita belum mendapat perhatian atau pengobatan
selayaknya. Epilepsi masih dianggap sebagai suatu penyakit yang tidak dapat
disembuhkan dan yang disebabkan oleh kekuatan gaib, gangguan jiwa atau oleh
faktor-faktor seperti belajar terlampau banyak, keadaan sedih, emosi, guna-guna
dan sebagainya. Pada umumnya juga belum diketahui, bahwa epilepsi tidak hanya
bersifat serangan kejang seluruh badan disertai kehilangan kesadaran, akan
tetapi dapat menjelma sebagai bermacam serangan.
B.
Definisi Masalah
Factor pemicu keluhan : main game di komputer
Riwayat Penyakit :
·
kejang
saat demam umur < 1 tahun
·
sering
pingsan saat upacara dan olahraga, saat SD.
·
pernah
kejang sebelum keluhan utama
Keluhan utama : kejang disertai tidak sadar ±3 menit
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan
dengan saraf dalam mencapai kompetensi .
v
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………… iii
Daftar
Isi......................................................................................................................... iv
BAB I :
Pendahuluan…………………………………………………………………………… v
BAB II :
1.1 Pengertian
Epilepsi………………………………………………………………… 1
1.2 Penyebab
Epilepsi…………………………………………………………………. 1
1.3 Jenis
Eilepsi……………………………………………………………………….. 1
1.3.1
Grandmal………………………………………………………………. 1
1.3.2
Petit mal……………………………………………………………….. 2
1.3.3
Parsial………………………………………………………………….. 2
1.4 Gejala
Epilepsi…………………………………………………………………….. 2
1.5 Penanganan
Epilepsi………………………………………………………………. 4
1.6 Pengobatan
Epilepsi……………………………………………………………….. 4
1.7 Pantangan
Epilepsi……………………………………………………………….... 6
BAB III :
Penutup
·
Kesimpulan………………………………………………………………….... 7
·
Kritik dan
Saran………………………………………………………………. 9
·
Daftar
Pustaka....................................................................................................
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian
Epilepsi berasal dari bahasa Yunani berarti
kejang atau di Indonesia lebih dikenal dengan penyakit ayan, adalah gangguan
saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala biasanya disertai perubahan
kesadaran. Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas
mengoordinasikan semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan, penglihatan,
berpikir, menggerakkan [otot].
Pada
penderita ayan, kadang-kadang sinyal-sinyal tersebut, tidak beraktivitas
sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur-unsur,
antara lain; trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), tumor
otak, dan lain sebagainya.
1.2
Penyebab Epilepsi
Umumnya
ayan mungkin disebabkan oleh kerusakan otak/kekurangan osigen dalam proses
kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, alcohol,juga karena penggunaan obat
antikonvulsi secara mendadak . Kadang-kadang, ayan mungkin juga karena
genetika, tapi ayan bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap
belum diketahui.
1.3 JENIS EPILEPSI
§ Serangan Luas
(grand mal,petit mal,abscence) pada mana sebagian besar otak terlibat.
§ Serangan Parsial
(sebagian) pada mana pelepasan muatan listrik hanya terbatas sampai sebagian
otak.
1.3.1
Grand
Mal
Bercirikan kejang kaku bersamaan dengan kejutan-kejutan ritmis dari anggota
badan dan hilangnya kesadaran diawali perasaan alamat khusus (aura) hilangnya
tonus menyebabkan penderita terjatuh , berkejang hebat, dan otot-ototnya
menjadi kaku. Fase Tonis ini
berlangsung kira-kira 1 menit kemudian di susul oleh Fase klonis dengan kejang –
kejang dari kaki-tangan,
1
rahang
dan muka. Serangan yang berkisar 1 dan 2 menit yang disusul dengan keadaan
pingsan kemudian sadar kembali dengan perasaan kacau serta depresi.
1.3.2
Petit
mal
bercirikan serangan yang hanya singkat sekali, antara beberapa detik sampai
setengah menit dengan penurunan kesadaran ringan tanpa kejang-kejang. Gejalanya
berupa keadaan termangu-mangu (pikiran kosong;kehilangan kesadaran dan respons
sesaat),muka pucat, pembicaraan terpotong-potong atau mendadak berhenti
bergerak, terutama anak-anak.
1.3.3
Parsial
(epilepsi psikomotor), umumnya
berlangsung hilang kesadaran hanya menurun untuk sebagian sebagian tanpa
hilangnya ingatan.
1.4
GEJALA
Kejang
parsial simplek dimulai dengan muatan listrik di bagian otak tertentu dan
muatan ini tetap terbatas di daerah tersebut. Penderita mengalami sensasi,
gerakan atau kelainan psikis yang abnormal, tergantung kepada daerah otak yang
terkena.
Jika
terjadi di bagian otak yang mengendalikan gerakan otot lengan kanan, maka
lengan kanan akan bergoyang dan mengalami sentakan; jika terjadi pada lobus
temporalis anterior sebelah dalam, maka penderita akan mencium bau yang sangat
menyenangkan atau sangat tidak menyenangkan. Pada penderita yang mengalami
kelainan psikis bisa mengalami dejavu (merasa pernah mengalami keadaan sekarang
di masa yang lalu).
Kejang
Jacksonian gejalanya dimulai pada satu bagian tubuh tertentu (misalnya tangan
atau kaki) dan kemudian menjalar ke anggota gerak, sejalan dengan penyebaran
aktivitas listrik di otak.
Kejang parsial (psikomotor) kompleks dimulai
dengan hilangnya kontak penderita dengan lingkungan sekitarnya selama 1-2 menit.
Penderita menjadi goyah, menggerakkan
lengan dan tungkainya dengan cara yang aneh dan tanpa tujuan, mengeluarkan
suara-suara yang tak berarti, tidak mampu memahami apa yang orang lain katakan
dan menolak bantuan. Kebingungan berlangsung selama beberapa menit, dan diikuti
dengan penyembuhan total.
Kejang konvulsif (kejang tonik-klonik, grand
mal) biasanya dimulai dengan kelainan muatan listrik pada daerah otak yang
terbatas. Muatan listrik ini segera menyebar ke daerah otak lainnya dan
menyebabkan seluruh daerah mengalami kelainan fungsi.
2
Epilepsi
primer generalisata ditandai dengan muatan listrik Abnormal di daerah otak yang
luas, yang sejak awal menyebabkan penyebaran kelainan fungsi.
Pada kedua jenis epilepsi ini terjadi kejang
sebagai reaksi tubuh terhadap muatan yang abnormal. Pada kejang konvulsif,
terjadi penurunan kesadaran sementara, kejang otot yang hebat dan
sentakan-sentakan di seluruh tubuh, kepala berpaling ke satu sisi, gigi
dikatupkan kuat-kuat dan hilangnya pengendalian kandung kemih. Sesudahnya
penderita bisa mengalami sakit kepala, linglung sementara dan merasa sangat
lelah. Biasanya penderita tidak dapat mengingat apa yang terjadi selama kejang.
Kejang
petit mal dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun.Tidak
terjadi kejang dan gejala dramatis lainnya dari grand mal. Penderita hanya
menatap, kelopak matanya bergetar atau otot wajahnya berkedut-kedut selama
10-30 detik. Penderita tidak memberikan respon terhadap sekitarnya tetapi tidak
terjatuh, pingsan maupun menyentak-nyentak.
Kontraksi
otot sangat kuat, tidak mampu bernafas sebagaimana mestinya dan muatan listrik
di dalam otaknya menyebar luas.Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi
kerusakan jantung dan otak yang menetap dan penderita bisa meninggal.
Gejala kejang
berdasarkan sisi otak yang terkena :
·
Lobus frontalis Kedutan pada otot
tertentu
·
Lobus oksipitalis Halusinasi kilauan
cahaya
·
Lobus parietalis Mati rasa atau
kesemutan di bagian tubuh tertentu
·
Lobus temporalis Halusinasi gambaran dan
perilaku repetitif yang kompleks misalnya berjalan berputar-putar
·
Lobus temporalis anterior Gerakan mengunyah,
gerakan bibir mencium
·
Lobus temporalis anterior sebelah dalam
Halusinasi bau, baik yg menyenangkan maupun yg tidak menyenangkan.
3
1.5
PENANGANAN
·
Dilakukan pemeriksaan darah secara rutin
untuk memantau fungsi ginjal, hati dan sel -sel darah. Keluarga penderita
hendaknya dilatih untuk membantu penderita jika terjadi serangan epilepsi.
·
Langkah yang penting adalah menjaga agar
penderita tidak terjatuh, melonggarkan pakaiannya (terutama di daerah leher)
dan memasang bantal di bawah kepala penderita.
·
Jika penderita tidak sadarkan diri, sebaiknya
posisinya dimiringkan agar lebih mudah bernafas dan tidak boleh ditinggalkan
sendirian sampai benar-benar sadar dan bisa bergerak secara normal.
·
Jika ditemukan kelainan otak yang
terbatas, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat serat-serat saraf yang
menghubungkan kedua sisi otak (korpus kalosum).
·
Pembedahan dilakukan jika obat tidak berhasil
mengatasi epilepsi atau efek sampingnya tidak dapat ditoleransi.
1.6
PENGOBATAN
Antiepileptika
adalah obat yang dapat menanggulangi serangan epilepsi berkat khasiat
antikonvulsinya, yakni meredakan konvulsi (kejang klonus hebat). Semua obat
antikonvulsi memiliki masa paruh panjang, dieliminasi dengan lambat dan
berkumulasi dalam tubuh pada penggunaan kronis.
Jika
penyebabnya adalah tumor, infeksi atau kadar gula maupun natrium yang abnormal
l, maka keadaan tersebut harus diobati terlebih dahulu. Jika keadaan tersebut
sudah teratasi, maka kejangnya sendiri tidak memerlukan pengobatan. Jika penyebabnya tidak dapat disembuhkan atau
dikendalikan secara total, maka diperlukan obat anti-kejang untuk mencegah
terjadinya kejang lanjutan. Sekitar
sepertiga penderita mengalami kejang kambuhan, sisanya biasanya hanya mengalami
1 kali serangan. Obat-obatan biasanya diberikan kepada penderita yang mengalami
kejang kambuhan.
Status epileptikus merupakan keadaan darurat,
karena itu obat anti-kejang diberikan dalam dosis tinggi secara intravena. Obat
anti-kejang sangat efektif, tetapi juga bisa menimbulkan efek samping. Salah
satu diantaranya adalah menimbulkan kantuk, sedangkan pada anak-anak
menyebabkan hiperaktivitas.
4
1. Obat
Generasi Pertama
-Barbital : memiliki sifat antikonvulsif khusus
yang terlepas dari sifat hipnotiknya.
-Fenitoin : struktur kimia mirip dengan barbital, tetapi dengan
cincin-lima hidantoin (grandmal)
-Suksinimida : etosuksimida dan mesuksimida. Memiliki
kesamaan dalam susunan gugus cincinya dengan fenitoin (petitmal).
-lainya : asam valproat, diazepam, klonazepam,
karbamazepin.
2. Obat
Generasi Kedua
-Vigabatrin,
lamotrigin, dan Gabapentin, Felbamat, Topiramat, Pregabalin.. Umumnya obat ini
tidak diberikan tunggal sebagai monoterapi melainkan sebagai tambahan dalam
kombinasi dengan obat klasik(generasi ke1).
No
|
Generik
|
Dagang
|
Pabrik
|
1.
2.
3.
|
FenitoinNatrium /
Difenilhidantoin Natrium (Phenytoin Natricum)
Karbamazepin
(Karbamazepinum)
Klonazepam
(clonazepamum)
|
Dilantin
Phenilep
Tegretol
Teril
Rivotril
|
Pfizer
Prafa
Novartis
Merk
Roche
|
5
1.7
Pantangan Penyakit Epilepsi
Manusia
memerlukan makan dan minum untuk menjaga kelangsungan hidupnya, namun ini
menjadi berbanding terbalik jika seseorang sedang mengidap suatu penyakit.
Menjauhi makanan yang dipantangkan adalah suatu keharusan untuk menghindari
semakin parahnya suatu penyakit yang sedang diderita. Seperti contohnya
menghindari beberapa Pantangan Penyakit Epilepsi yang harus benar-benar menjadi
perhatian. Oleh karena itu jangan sampai Penyakit Epilepsi yang diderita semakin
parah dan menyulitkan anda sendiri dalam upaya pengobatannya.
Penyakit
Epilepsi memang suatu penyakit yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan
seseorang menderita dalam jangka panjang. Penyakit Epilepsi itu sendiri adalah
suatu penyakit yang mengganggu terhadap syaraf otak yang menimbulkan serangan
mendadak tak beralasan. Penyakit Epilepsi ini juga dapat mengakibatkan
komplikasi jangka panjang yang cukup serius, untuk itu perlu dipahami mengenai
peraturan obat serta menghindari beberapa faktor pencetus untuk mencegah
terjadinya kejang-kejang yang dapat mengakibatkan seseora kehilangan
kesadarannya.
Ada
beberapa makanan-makanan yang harus dihindari oleh para penderita Penyakit
Epilepsi, yang diantaranya adalah :
Ø Hindari
biji-bijian dan kacang-kacangan. Karena biji-bijian mengandung karbohidrat yang
sangat tinggi ,untuk penderita epilepsi asupan karbohidrat tinggi agak kurang
baik, sehingga perlu penghindaran.
Ø Hindari
makanan yang mengandung glutamin dan asam amino (seperti biji-bijian dan
kacang-kacangan,oat,gandum) Glutamin dan asam amino ini dapat menyebabkan
epilepsi, sehingga jika penderita epilesi mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung kedua zat ini maka epilepsi akan segera kambuh.
Ø Hindari
makanan jeroan (hati ayam, usus, empedu, dada ayam),
Ø Hindari
makanan yang berlemak (ayam goreng, gazi sapi/ayam, soto, kuning telur)
Ø Hindari
makanan seafood (udang, kepiting, lopster, ikan laut,dll)
Makanan-makanan
seperti itulah yang menjadi Pantangan Penyakit Epilepsi yang harus anda
perhatikan supaya Penyakit Epilepsi yang diderita tidak semakin parah dan
pengobatan yang anda lakukan tidak sia-sia. Oleh karena itu, perhatikanlah pola
makan serta pola hidup yang pastinya harus sehat dengan sering berolahraga yang
teratur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman yang beralkohol serta
istirahat yang cukup untuk menjaga otak serta fikiran anda tidak stress.
6
BAB
III
PENUTUP
#Kesimpulan
v Pengertian: Epilepsi berasal dari
bahasa Yunani berarti kejang atau di Indonesia lebih dikenal dengan penyakit
ayan, adalah gangguan saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala biasanya
disertai perubahan kesadaran.
v Penyebab : disebabkan oleh
kerusakan otak/kekurangan osigen dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke,
tumor otak, alcohol,juga karena penggunaan obat antikonvulsi secara mendadak.
v Jenis Epilepsi :
-
Serangan
Luas : (grand
mal,petit mal,epilepsi psikomotor)
Grand
Mal
Bercirikan kejang kaku bersamaan dengan kejutan-kejutan ritmis dari anggota
badan dan hilangnya kesadaran.
Petit
mal
bercirikan serangan yang hanya singkat sekali, antara beberapa detik sampai
setengah menit dengan penurunan kesadaran ringan tanpa kejang-kejang.
Parsial
(epilepsi psikomotor), umumnya
berlangsung hilang kesadaran hanya menurun untuk sebagian sebagian tanpa
hilangnya ingatan.
-
Serangan
Parsial (sebagian).
v Gejala
kejang berdasarkan sisi otak yang terkena :
-
Lobus frontalis Kedutan pada otot
tertentu
-
Lobus oksipitalis Halusinasi kilauan
cahaya
-
Lobus parietalis Mati rasa atau
kesemutan di bagian tubuh tertentu
-
Lobus temporalis Halusinasi gambaran dan
perilaku repetitif yang kompleks misalnya berjalan berputar-putar
-
Lobus temporalis anterior Gerakan
mengunyah, gerakan bibir mencium
-
Lobus temporalis anterior sebelah dalam
Halusinasi bau, baik yg menyenangkan maupun yg tidak menyenangkan.
7
v Penanganan :
-
Dilakukan pemeriksaan darah secara rutin
untuk memantau fungsi ginjal, hati dan sel -sel darah. Keluarga penderita
hendaknya dilatih untuk membantu penderita jika terjadi serangan epilepsy.
-
Langkah yang penting adalah menjaga agar
penderita tidak terjatuh, melonggarkan pakaiannya (terutama di daerah leher)
dan memasang bantal di bawah kepala penderita
-
Jika penderita tidak sadarkan diri, sebaiknya
posisinya dimiringkan agar lebih mudah bernafas dan tidak boleh ditinggalkan
sendirian sampai benar-benar sadar dan bisa bergerak secara normal.
-
Jika ditemukan kelainan otak yang
terbatas, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat serat-serat saraf yang
menghubungkan kedua sisi otak (korpus kalosum).
-
Pembedahan dilakukan jika obat tidak
berhasil mengatasi epilepsi atau efek sampingnya tidak dapat ditoleransi.
v Pengobatan :
·
Obat Generasi Pertama
-Barbital : memiliki sifat antikonvulsif khusus yang
terlepas dari sifat hipnotiknya.
-Fenitoin : struktur kimia mirip dengan barbital, tetapi dengan cincin-lima
hidantoin (grandmal)
-Suksinimida : etosuksimida dan mesuksimida. Memiliki
kesamaan dalam susunan gugus cincinya dengan fenitoin (petitmal).
-lainya : asam valproat, diazepam,
klonazepam, karbamazepin.
·
Obat Generasi Kedua
-
Vigabatrin, lamotrigin, dan Gabapentin,
Felbamat, Topiramat, Pregabalin.. Umumnya obat ini tidak diberikan tunggal
sebagai monoterapi melainkan sebagai tambahan dalam kombinasi dengan obat
klasik(generasi ke1).
8
No
|
Generik
|
Dagang
|
Pabrik
|
1.
2.
3.
|
FenitoinNatrium /
Difenilhidantoin Natrium (Phenytoin Natricum)
Karbamazepin
(Karbamazepinum)
Klonazepam
(clonazepamum)
|
Dilantin
Phenilep
Tegretol
Teril
Rivotril
|
Pfizer
Prafa
Novartis
Merk
Roche
|
v Pantangan :
Ada
beberapa makanan-makanan yang harus dihindari oleh para penderita Penyakit
Epilepsi, yang diantaranya adalah :
Ø Hindari
biji-bijian dan kacang-kacangan. Karena biji-bijian mengandung karbohidrat yang
sangat tinggi ,untuk penderita epilepsi asupan karbohidrat tinggi agak kurang
baik, sehingga perlu penghindaran.
Ø Hindari
makanan yang mengandung glutamin dan asam amino (seperti biji-bijian dan
kacang-kacangan,oat,gandum) Glutamin dan asam amino ini dapat menyebabkan
epilepsi, sehingga jika penderita epilesi mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung kedua zat ini maka epilepsi akan segera kambuh.
Ø Hindari
makanan jeroan (hati ayam, usus, empedu, dada ayam),
Ø Hindari
makanan yang berlemak (ayam goreng, gazi sapi/ayam, soto, kuning telur)
Ø Hindari
makanan seafood (udang, kepiting, lopster, ikan laut,dll)
8
# Kritik dan Saran :
9
Daftar Pustaka
Drs.Tan Hoan
Tjay.2006.Obat-obat Penting.PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.Jakarta
Mary J.
Mycek,Richard A. Harvey,Pamela C. Champe.2001.Farmakologi Ulasan Bergambar
Edisi 2.Widya Medika.Jakarta