LIPID
Di susun
oleh :
1. Alda Novia
2. Dwi
Ratih .P.
3. Ghardika
.M.
4.
Kusriwati Dwi .O.
5. Candra
Pradana
YAYASAN
PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI FARMASI JEMBER
Jl.Pangandaran
no.42, Telp (0331) 338884, Antirogo Jember
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “LIPID”
Makalah
ini berisikan tentang informasi Definisi,Fungsi,Klasifikasi LIPID,Asam Lemak,sifat,dan
Karakteristiknya klasifikasi. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang LIPID.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Jember, 27 September
2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Lipid,yang
merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan.Walaupun
kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko penyakit
jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet
Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen
terbaru menyelidiki alasan-alasan mengapa masyarakat umum sangat menyukai
hamburger-hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain
“Memiliki rasa yang tidak ada duanya,” “Cukup hangat dan menggoda,” dan “Tepat
mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh lemak.
Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan
kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah
gizi yang esensial.
Lazimnya,
lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan tetapi,
karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid
makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak
yang kita makan, tetapi juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda
memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai
profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet total, bukan pada satu gizi
saja. Lipid di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lipid sederhana
(simplelipids) dan kelompok lipid kompleks (complex lipid). Lipid sederhana
mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau
basa dalam air dan terdiri darisubkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan
terpena.Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis
menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan
gliserida.
Komponen-komponencampuran
lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan
kelarutannyadidalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat
dipisahkan dari sterol danlemak netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam
aseton.Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi
penyabunan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Lipid
Lipid
adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang
terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi
sukar larut atau tidak larut dalam air.
Suatu
lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu
hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid
adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan
tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform,
benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas.
2.2.
Fungsi Umum Lipid
·
Penyimpan energy dan transport
·
Struktur membrane
·
Kulit pelindung, komponen dinding sel
·
Penyampai kimia
Selain
itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah
sebagai berikut :
·
Komponen struktur membran
Semua
membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda. Fungsi membran
diantaranya adalah sebagai barier permeabel.
Lapisan
pelindung pada beberapa jasad
Fungsi
membran yang sebagian besar mengandung lipid sperti barier permeabel untuk
mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air yang berlebihan.
Bentuk
energi cadangan
Sebagai
fungsi utama triasilgliserol yang ditemukan dalam jaringan adiposa.
Kofaktor/prekursor
enzim
Untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid dalam
darah, koenzim A, dan sebagainya.
Hormon
dan vitamin
Prostaglandin:
asam arakidonat adalah prekursor untuk biosintesis prostaglandin, hormon
steroid, dan lain-lain.
Insulasi Barier
Untuk
menghindari panas, tekanan listrik dan fisik.
2.3. Karakteristik Lipid
Lemak
berkarakteristik sebagai biomolekul
organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi
dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan
alcohol panas. Di masa lalu, lemak bukan merupakan subjek yang menarik untuk
riset biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut
dalam air dan berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari
membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang
dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam amino.
Namun,
dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset
biokimia, khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran. Pernah diduga
sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal secara fungsional
sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan
kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang penting, contohnya,
sistem transport aktif dan respon selular terhadap rangsang luar (Armstrong,
1995). Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal
mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan
otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% .
Lipid
menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok
senyawa kimia yang mempunyai sifat-sifat :
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik seperti eter,CHCl3, benzen,alkohol/aseton panas, xylen, dll.
serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
Secara
kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95%asam
lemak).
Lipid
mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential
(EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat
dan asam arakidonat.
Dalam
penjelasan yang lain di sebutkan bahwa karakteristik suatu lipid dibagi menjadi
dua, yaitu sebagai berikut :
2.3.1.
Karakteristik Fisik Lipid
Berikut
ini adalah beberapa karakteristik fisik lipid, yaitu :
Pada
suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari
tumbuhan berupa zat cair.
Lemak
yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak
yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh:
Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik
lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat)
mempunyai titik lebur –17 °C.
Lemak
yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang
mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
Semua
lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang
baik.
Pada
suhu kamar, jika berbentuk cair
cenderung disebut dengan minyak. Jika
berbentuk padat disebut sebagai lemak.
Tidak
larut dalam air sehingga disebut hidrofobik (takut air), sifat ini sangat
penting dalam pembentukan membran sel
Namun,
fosfolipid bersifat ampifatik, yaitu dalam satu molekul ada bagian molekul yang
nonpolar dan hidrofob dan di bagian ada yang polar dan hidrofil (suka air).
Larut
dalam solven semacam alkohol, hidrogen, dan oksigen, tetapi kadar oksigen
setiap molekulnya lebih rendah dari yang dimiliki karbohidrat. Juga larut dalam
pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Minyak mempunyai titik leleh dan
titik didih lebih rendah daripada lemak.
2.3.2. Karakteristik Kimia Lipid
Beberapa
karakteristik lipid adalah sebagai berikut :
Penyabunan
atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Hidrolisis
yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan
alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak
yang disebut sabun
Reaksi
umum:
Reaksi
hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan
adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk
menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan
tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga
dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul
lemak tersebut.
Hidrolisis
dari trigliserida biasanya oleh enzim lipase akan menghasilkan gliserol dan
asam lemak. Fosfolipase merupakan enzim yang menghidrolisis fosfolipid dan
ternyata terdapat beberapa fosfolipase, diantaranya fosfolipase A, yang dapat
mengurai ikatan antara gliserol dan asam lemak tidak jenuh. Fosfolipase B,
menguraikan ikatan antara asam lemak baik yang jenuh dan yang tidak.
Fosfolipase C membebaskan ikatan antara gliserol dengan fosfat-basa-nitrogen.
Fosfolipase D akan membebaskan ikatan antara basa-nitrogen dengan asam fosfat.
Reaksi
lemak dengan alkali dinamakan penyabunan. Beberapa zat pada lipid tidak dapat
disabunkan, akan tetapi larut dalam eter. Karena sabun tidak larut dalam eter,
maka kedua zat tersebut dapat dipisahkan dengan memakai eter. Beberapa zat yang
tidak dapat disabunkan diantaranya, beberapa macam keton, alkohol dengan jumlah
atom C yang tinggi, steroid. Bila lemak dapat disabunkan maka dia mempunyai
nilai yang disebut angka penyabunan. Angka penyabunan ialah banyaknya mg KOH
yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gr lemak atau minyak. Gunanya untuk
menentukan berat molekul lemak atau minyak tersebut.
Pembentukan
membran, misel (micelle) dan emulsi.
Pada
umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon adalah
nonpolar. Akan tetapi asam lemak, beberapa fosfolipid, sfingolipid mengandung
lebih banyak bagian yang polar dibandingkan dengan bagian yang non polar.
Karena itu dinamakan polar lipid. Polar lipid tersebut sebagian larut dalam
air, dan bagian lain larut dalam pelarutan nonpolar. Pada oil water interface,
bagian yang polar dalam fase air (water phase) sedangkan bagian yang nonpolar
pada fase minyak (oil phase). Dengan adanya polar lipid tersebut dapat
membentuk membran biologik dengan lapis ganda (double layer).
Misel
(Micelle), bila polar lipid mencapai konsentrase tertentu yang terdapat pada
aqueous medium, maka akan terbentuk misel. Pembentukan garam empedu menjadi
misel, sehingga memudahkan pencernaan lemak, merupakan mekanisme yang penting
untuk penyerapan lemak di usus halus.Emulsi, adalah partikel-partikel koloid
yang besar, yang dibentuk dari non polar lipid di dalam aqueous medium. Untuk
kestabilannya biasanya dipakai emulgator (emulsifying agent) sperti lesitin
(polar lipid).
Halogenasi
Asam
lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau
minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya.
Karena
derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkap
pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi dengan lemak
dipergunakan untuk menentukan derajat ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat
ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan
yodium. Bilangan yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium
yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi dengan ikatan
rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan reaksi adisi pada
suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, maka makin
besar pula bilangan yodium.
Hidrogenasi
Dengan
adanya katalisator (Pt atau Ni) maka lemak-lemak tak jenuh (biasanya lemak
tumbuh-tumbuhan) dapat dihidrogenasi sehingga membentuk asam lemak jenuh,
sehingga dapat menjadi lebih keras. Metode ini dapat dipakai unutuk membuat
lemak buatan (margarin) dari minyak. Sejumlah besar industri telah dikembangkan
untuk merubah minyak tumbuhan menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi
katalitik (suatu reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi lemak dengan
jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah
satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki
minyak panas (200 °C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.
Ransid,
Tengik (Rancidity)
Ransid
atau tengik adalah perubahan kimiawi dari lemak atau minyak sehingga terjadi
perubahan bau dan rasa dari minyak tersebut. Proses ini agaknya proses oksidasi
dari udara bebas, pada ikatan rangkap sehingga terbentuk ikatan peroksida.
Timbel (Pb) dan tembaga (Cu) mempercepat proses ketengikan. Sebaliknya
menghindarkan udara dan pemberian antioksidan mencegah ketengikan.
Angka
Keasaman
Ialah
mg KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas dari 1 gr lemak.
Gunanya untuk menetukan banyaknya asam lemak yang terdapat pada lemak tersebut.
Angka
Iodine
Banyaknya
iodine (dalam gr) yang diperlukan untuk diabsorbsi oleh 100 gr lemak (minyak).
Gunanya untuk menetukan banyaknya (derajad) ketidakjenuhan dari lemak.
Angka
Asetat
Ialah
mg KOH yang diperlukan untuk menetralisasikan asam asetat yang didapat dari 1
gr lemak yang telah diasetilkan. Gunanya untuk menetukan banyaknya gugusan
hidroksil dari lemak tersebut.
2.4. Klasifikasi Lipid
Lipid
yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke
dalam 5 grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama ,
berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah
blok pembangun dario asamlemak ini kompleks – kompleks lipid disintetis.
Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah
substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel terhadap
rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid
kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula
asilgliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik
dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen
utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan
komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin. Sterol mencangkup
kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon
steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek
metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya.
Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, E, K yang larut
dalam lemak. Derivat-derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi
mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.
Asam
lemak
Asam
lemak merupakan senyawa yang disajikan dalam bentuk rumus kimiawi sebagai
R-COOH, dengan R adlah rantai alkil yang tersusun dari atom-atom karbon dan
hidrogen.
Asam
lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan untuk menjabarkan
bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis dari polimerisasi asetil-KoA
dengan gugus malonil-KoA atau metilmalonil-KoA di dalam sebuah proses yang
disebut sintesis asam lemak.[7][8] Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon
yang berakhiran dengan gugus asam karboksilat; penyusunan ini memberikan
molekul ujung yang polar dan hidrofilik, dan ujung yang nonpolar dan hidrofobik
yang tidak larut di dalam air. Struktur asam lemak merupakan salah satu
kategori paling mendasar dari biolipid biologis dan dipakai sebagai blok
bangunan dari lipid dengan struktur yang lebih kompleks. Rantai karbon,
biasanya antara empat sampai 24 panjang karbon,[9] baik yang jenuh ataupun tak
jenuh dan dapat dilekatkan ke dalam gugus fungsional yang mengandung oksigen,
halogen, nitrogen, dand belerang. Ketika terdapat sebuah ikatan valensi ganda,
terdapat kemungkinan isomerisme geometri cis atau trans, yang secara signifikan
memengaruhi konfigurasi molekuler molekul tersebut. Ikatan ganda-cis
menyebabkan rantai asam lemak menekuk, dan hal ini menjadi lebih mencolok
apabila terdapat ikatan ganda yang lebih banyak dalam suatu rantai. Pada
gilirannya, ini memainkan peranan penting di dalam struktur dan fungsi membran
sel.
Asam
lemak yang paling banyak muncul di alam memiliki konfigurasi cis, meskipun
bentuk trans wujud di beberapa lemak dan minyak yang dihidrogenasi secara
parsial.
Contoh
asam lemak yang penting secara biologis adalah eikosanoid, utamanya diturunkan
dari asam arakidonat dan asam eikosapentaenoat, yang meliputi prostaglandin,
leukotriena, dan tromboksana. Kelas utama lain dalam kategori asam lemak adalah
ester lemak dan amida lemak. Ester lemak meliputi zat-zat antara biokimia yang
penting seperti ester lilin, turunan-turunan asam lemak tioester koenzim A,
turunan-turunan asam lemak tioester ACP, dan asam lemak karnitina. Amida lemak
meliputi senyawa N-asiletanolamina, seperti penghantar saraf kanabinoid
anandamida.
Asam
lemak adalah asam alkanoat dengan rumus bangun hidrokarbon yang panjang. Rantai
hidrokarbon tersebut dapat mencapat 10 hingga 30 atom. Rantai alkana yang non
polar mempunyai peran yang sangat penting demi mengimbangi kebasaan gugus
hidroksil.
Pada
senyawa asam dengan sedikit atom karbon, gugus asam akan mendominasi sifat
molekul dan memberikan sifat polar kimiawi. Walaupun demikian pada asam lemak,
rantai alkanalah yang mendominasi sifat molekul.
Asam
lemak terbagi menjadi:
·
Asam
lemak jenuh
·
Asam
lemak tak jenuh
·
Garam
dari asam lemak
·
Prostaglandin
Contoh Penyakit Yang Berhubungan Dengan Lipid
Gangguan
oksidasi asam lemak
Beberapa
enzim membantu menguraikan lemak sehingga mereka kemungkinan dirubah menjadi
energi. Kelainan menurun atau kekurangan salah satu enzim ini membuat tubuh
kekurangan energi dan membiarkan tubuh kekurangan energi dan membiarkan produk
diuraikan, seperti acyl-CoA, menumpuk. Enzim tersebu paling sering kekurangan
rantai medium acyl-CoA dehydrogenase (MCAD). Kekurangan MCAD adalah salah satu
gangguan turunan pada metabolisme yang paling umum, terutama pada orang
keturunan eropa utara.
Gejala
biasanya terjadi antara kelahiran dan usia 3 tahun. Anak lebih mungkin
mengalami gejala-gejala jika mereka tidak makan untuk jangka waktu tertentu
(yang menghabiskan sumber energi lainnya) atau yang kebutuhan kalorinya
meningkat karena olahraga atau sedang sakit. Kadar gula di dalam darah menurun
secara signifikan, menyebabkan pusing atau koma. Anak tersebut menjadi lemah
dan bisa mengalami muntah atau serangan. Melebihi jangka waktu yang lama, anak
mengalami penundaan perkembangan mental dan fisik, hati yang bengkak, otot
jantung yang lemah, dan detak jantung yang tidak beraturan. Kematian tiba-tiba
bisa terjadi.
Beberapa
negara menskrining bayi yang baru lahir untuk kekurangan MCAD dengan tes darah.
Pengobatan darurat adalah dengan infus glukosa. Untuk pengobatan jangka
panjang, anak harus seringkali makan, jangan pernah melewatkan makan, dan
mengkonsumsi makanan tinggi karbohidat dan rendah lemak. Tambahan asam amino
carnitine kemungkinan sangat membantu. Hasil jangka panjang biasanya baik.
Penyakit Wolman
Penyakit
Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik pada kolesterol
dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan pembesaran limpa
dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin membuat mereka lebih
keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman
biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.
Penyakit
Fabry
Pada
penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak, menumpuk
pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada
kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid
menyebabkan pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas)
untuk terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh. Kornea menjadi berawan,
mengakibatkan pandangan buruk. Rasa terbakar bisa terjadi pada lengan dan kaki,
dan orang tersebut bisa mengalami peristiwa demam. Orang dengan penyakit fabry
segera mengalami gagal ginjal dan penyakit jantung, meskipun seringkali mereka
hidup ke dalam masa dewasa. Gagal ginjal bisa menyebabkan tekanan darah tinggi,
yang bisa mengakibatkan stroke.
Penyakit
Fabry bisa didiagnosa di dalam janin dengan contoh chorionic villus atau
amniocentesis. Penyakit Fabry tidak dapat disembuhkan atau bahkan diobati
secara lsngsung, tetapi peneliti menginvestigasikan sebuah pengobatan dimana
kekurangan enzim digantikan dengan transfusi. Pengobatan terdiri dari
penggunaan analgesik untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan demam, orang
dengan kerusakan ginjal bisa memerlukan pencangkokan ginjal.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan diatas didapatkan kesimpulan, bahwa:
Lipid
adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di
dalam pelarut-pelarut organik.
Lipid memiliki fungsi penting, yaitu:
1. Sebagai penyusun struktur membran sel
2. Sebagai cadangan energi
3. Sebagai hormon dan vitamin
Sifat-sifat
Lipid
Sifat
Fisik Lemak
Pada
suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari
tumbuhan berupa zat cair.
Sifat
Kimia Lemak
Pada
umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon adalah
nonpolar. Akan tetapi asam lemak, beberapa fosfolipid, sfingolipid mengandung
lebih banyak bagian yang polar dibandingkan dengan bagian yang non polar.
Karena itu dinamakan polar lipid. Polar lipid tersebut sebagian larut dalam
air, dan bagian lain larut dalam pelarutan nonpolar.
3.2. Saran
Lipid
merupakan molekul yang sangat dibutuhkan bagi tubuh namun juga memberikan
dampak negatif jika berlebihan. Oleh karena itu, konsumsi lipid harus dalam
keadaan seimbang. Lipid dapat dimanfaatkan dalam bentuk lain berdasarkan berbagai
bentuknya. Misalnya minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar