Cho Kyuhyun

Cho Kyuhyun

Minggu, 24 Juni 2012

The One I Love.. (Part XIV)


The One I Love.. (Part XIV)
4
Mar

Author’s POV

Jonghyun’s POV

“Baiklah, sekian meeting hari ini, kuharap kita bisa bekerjasama dengan baik dan menciptakan sebuah konser luar biasa di tahun ini..” aku menutup jalannya meeting hari ini.

Perlahan aku berjalan keluar, kembali menuju ruanganku. Aku duduk di kursi, kutengok meja, dan kulihat sekotak bento buatan yeojachinguku menungguku. Aku tersenyum sendiri melihatnya. Baru kali ini aku diperlakukan seperti ini, wajar saja, aku belum pernah mempunyai kekasih. Hari ini rasanya aku senang sekali. Kuambil kotak bento itu lalu kubuka dan isinya ternyata kimchi fried rice dengan telur mata sapi berbentuk hati. Senyumku terkembang dengan lebar. Rasanya aku sayang untuk memakannya, tapi Yoona akan kecewa jika aku tak memakannya, maka kuambil sendok dan mulai menyuapkan masakan buatan kekasihku itu. Rasanya enak, benar benar enak, entah karena rasanya memang  enak atau karena buatan Yoona, yang jelas ini terasa sangat enak di lidahku. Tanpa ragu lagi kusantap dengan lahap makanan ini.

Tok..tok..

“Masuk..” kataku saat seseorang mengetuk pintu. Terlihat sekretarisku masuk mengantar Kyuhyun hyung memasuki ruanganku.

“Ah hyung..” aku langsung tersenyum padanya. Kuletakkan dulu kotak bento yang sedang kupegang itu.

“Jonghyun-ah, apa kau sedang sibuk?” tanyanya.

“Ania, aku sedang istirahat. Ada apa hyung?” kataku.

“Wah sepertinya enak, kau bekal dari rumah?” Kyuhyun hyung melirik kotak bentoku yang masih terisi lumayan banyak itu.

“Ah ini, ne..” kataku tersenyum malu malu.

“Aigoo, jadi yeoja yang waktu itu adalah yeojachingumu?”

“Ne hyung..” wajahku pasti sudah merah sekarang.

“Wah dongsaengku sudah besar ya.. Kau pasti sangat bahagia..” Kyuhyun hyung berdiri menghampiriku dan memegang pundakku, ia tersenyum.

“Iya hyung, jujur saja aku sangat bahagia, ini pertama kalinya..” kataku. “Ngomong-ngomong ada apa hyung datang kemari?” lanjutku.

“Ah tidak, tadinya aku ingin mengajakmu makan siang bersama dan mengobrol denganmu, tapi ya sudah lain kali saja..” hyungku itu tersenyum lagi.

“Aku jadi tidak enak. Kalau begitu ceritakan saja apa yang ingin kau obrolkan denganku sekarang. Atau kita harus pergi ke café? Aku tak keberatan..”

“Tidak Jonghyun-ah, kau nikmati saja makan siangmu. Aku pergi dulu..” lagi lagi ia tersenyum padaku. Namun kulihat di matanya ada sesuatu yang berat yang ia simpan. Ia berbalik dan pergi.

“Hyung..” panggilku. Namun ia malah terus melangkahkan kakinya pergi dari tempatku.

Kasihan hyung, ia pasti sangat sedih karena Seohyun..

-O-

Kyuhyun’s POV

Aku memacu mobilku tak karuan. Jadi benar Jonghyun dan Yoona berpacaran? Mengapa dadaku sesak sekali mendengarnya?

Ckiiitttt..

Kuinjak pedal rem mendadak lalu kubalikkan mobilku menuju suatu tempat, rumah Jonghyun..



Tingtong.. tingtong..

Kutekan bel dengan tak sabar. Setelah berkali kali kutekan barulah Yoona membukakan pintu untukku.

“Kyuhyun-ssi?” katanya saat melihatku datang. Tanpa basa basi kutarik tangannya dan kubawa ia masuk ke dalam mobilku.

“Ya~! Kyuhyun-ssi! Apa yang kau lakukan?” berontaknya. Namun aku tak peduli. Kupaksa ia masuk ke dalam mobilku, ku kunci mobil dan membawanya pergi.

Yoona berontak dari tadi menyuruhku untuk menghentikan mobil. Kupacu mobilku menuju sebuah tempat, tempat yang hanya ada aku dan dia untuk bicara, sebuah hotel..

“Kyuhyun-ssi apa kau sudah gila?” teriak Yoona saat kami sampai di depan sebuah hotel. Tanpa babibu, aku langsung menyeretnya masuk ke dalam hotel itu. Mulutku ku bungkam rapat-rapat.

Aku menyeret Yoona masuk ke kamar dan menghempaskan badannya dengan kasar di ranjang. Yoona menatapku dengan tatapan ngerinya. Ia terbelalak ke arahku. Aku kehilangan akal sehatku, dan sekarang aku mulai mendekati Yoona.

“Kyu..kyuhyun-ssi, apa yang akan kau..” Yoona mundur mundur dan terlihat ketakutan, matanya sudah berkaca-kaca, namun aku tak peduli, aku terus mendekat ke arahnya, menatapnya dengan tajam. Dia terus mundur hingga menyentuh ujung ranjang, kutarik tubuhnya dengan kasar.

“Kyuhyun-ssi, apa yang kau.. hmmmppphhh..” ku bekam mulutnya dengan bibirku.

“Kyuhyu..nn..ssii..hmmpphh..” dia terus berontak memukul-mukul dadaku, namun aku makin liar. Akhirnya setelah beberapa saat kulepaskan bibirku. Nafas kami berdua tersengal, kutatap wajahnya, ia menatapku tajam.

“Yoona-ssi, kau mencintaiku kan?” kataku dengan nafas memburu. Kupegangi badannya agar ia tak bisa kemana-mana, kukunci ia dengan kedua tanganku.

“Mwo?” gadis itu hanya bereaksi seperti itu.

“Kau mencintaiku kan? Mengapa kau berpacaran dengan Jonghyun?”

“Apa kau gila?” kata Yoona memandangku semakin tajam.

“Kau mencintaiku kan? Mengapa kau berpacaran dengan Jonghyun? Ah aku tahu, Jonghyun hanya pelarianmu saja, benar begitu kan Yoona-ssi?”

Ia berontak dan akhirnya berhasil melepaskan diri dari genggamanku..

PLAKKK!!

Untuk kedua kalinya pipiku ditampar olehnya. Aku membelalakkan mataku padanya.

“Jaga ucapanmu! Aku mencintai Lee Jonghyun!”

Yoona lalu keluar meninggalkanku yang membatu dengan perih dan panas di pipiku..

-O-

Yoona’s POV

Apa apan dia itu? Lagi lagi dia bertingkah seenaknya! Lagi lagi ia melecehkanku seperti ini!

Aku menangis sambil terus berjalan. Tapi rasanya kakiku sudah terlalu lelah, tak hanya kakiku, batinku pun sudah sangat lelah dengan semua ini. Sakit.. hati ini semakin sakit mengingat semua perlakuannya padaku. Dia hanya menganggapku mainan..

Rasanya aku ingin sekali mencuci bibirku yang telah dilecehkannya tadi. Kogosok gosok lagi bibirku dengan kesal. Aku tak bisa mengendalikan diriku, hingga aku tak peduli orang sekitar melihatku menangis seperti ini. Entah kaki ini membawaku kemana, aku turuti sajalah.

Tanpa sadar aku sampai di sebuah taman yang sepi. Aku masih berjalan terus entah kemana kaki ini akan membawaku.

Brukk!!

Tiba tiba tanpa sadar aku menabrak seseorang.

“Mianhae..” kataku tanpa melihatnya.

“Chagiya, wae geurae?” aku terkejut setengah mati saat Jonghyun oppa berdiri di hadapanku dan menengadahkan wajahku.

“O-ppa..” buru buru aku hapus air mataku. Tapi Jonghyun oppa menyingkirkan tanganku dan menghapus air mataku dengan kedua tangannya.

“Wae chagi?” dia menatapku prihatin.

“A-ania oppa, aku hanya teringat pada orang tuaku..” kataku berbohong.

Mianhae oppa aku harus membohongimu..

“Aigoo..” Jonghyun oppa lalu menarikku ke pelukannya yang nyaman. “Chagiya, tenanglah, kau masih punya aku, eo? Sudah jangan menangis lagi..” ia mengecup puncak kepalaku.

“Ne, gomawo oppa..” kataku. Kami lalu berpelukan cukup lama. Pelukan yang sangat nyaman, pelukan yang kubutuhkan, pelukan yang sangat menenangkan, namja ini bagaikan malaikat di hidupku..

“Baiklah my princess, ayo kita makan es krim, eo? Kajja..” ajak namjachinguku itu setelah melepaskan pelukan kami. Ia kembali tersenyum, senyum malaikatnya yang membuatku nyaman.

“Ne, kajja..” kataku.

-O-

Author’s POV

Bwara mr.simple simple..

“Yoboseyo..” Kyuhyun mengangkat ponselnya yang berbunyi.

“Mwo?”

Namja itu shock mendengar perkataan orang yang menelponnya. Tanpa terasa ponselnya jatuh begitu saja dari tangannya. Tubuhnya gemetaran dan lemas seketika saat polisi mengatakan bahwa Seohyun diduga bunuh diri di pantai. Hati Kyuhyun kacau. Ia tak bisa berkata-kata mendengar yeojachingunya itu diduga meninggal bunuh diri ke pantai. Rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam menghantui benaknya.

-O-

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar