The One I Love.. (Part XIV)
4
Mar
Author’s POV
Jonghyun’s POV
“Baiklah, sekian meeting hari ini, kuharap kita bisa
bekerjasama dengan baik dan menciptakan sebuah konser luar biasa di tahun
ini..” aku menutup jalannya meeting hari ini.
Perlahan aku berjalan keluar, kembali menuju ruanganku. Aku
duduk di kursi, kutengok meja, dan kulihat sekotak bento buatan yeojachinguku
menungguku. Aku tersenyum sendiri melihatnya. Baru kali ini aku diperlakukan
seperti ini, wajar saja, aku belum pernah mempunyai kekasih. Hari ini rasanya
aku senang sekali. Kuambil kotak bento itu lalu kubuka dan isinya ternyata
kimchi fried rice dengan telur mata sapi berbentuk hati. Senyumku terkembang
dengan lebar. Rasanya aku sayang untuk memakannya, tapi Yoona akan kecewa jika
aku tak memakannya, maka kuambil sendok dan mulai menyuapkan masakan buatan
kekasihku itu. Rasanya enak, benar benar enak, entah karena rasanya memang enak atau karena buatan Yoona, yang jelas ini
terasa sangat enak di lidahku. Tanpa ragu lagi kusantap dengan lahap makanan
ini.
Tok..tok..
“Masuk..” kataku saat seseorang mengetuk pintu. Terlihat
sekretarisku masuk mengantar Kyuhyun hyung memasuki ruanganku.
“Ah hyung..” aku langsung tersenyum padanya. Kuletakkan dulu
kotak bento yang sedang kupegang itu.
“Jonghyun-ah, apa kau sedang sibuk?” tanyanya.
“Ania, aku sedang istirahat. Ada apa hyung?” kataku.
“Wah sepertinya enak, kau bekal dari rumah?” Kyuhyun hyung
melirik kotak bentoku yang masih terisi lumayan banyak itu.
“Ah ini, ne..” kataku tersenyum malu malu.
“Aigoo, jadi yeoja yang waktu itu adalah yeojachingumu?”
“Ne hyung..” wajahku pasti sudah merah sekarang.
“Wah dongsaengku sudah besar ya.. Kau pasti sangat
bahagia..” Kyuhyun hyung berdiri menghampiriku dan memegang pundakku, ia
tersenyum.
“Iya hyung, jujur saja aku sangat bahagia, ini pertama
kalinya..” kataku. “Ngomong-ngomong ada apa hyung datang kemari?” lanjutku.
“Ah tidak, tadinya aku ingin mengajakmu makan siang bersama
dan mengobrol denganmu, tapi ya sudah lain kali saja..” hyungku itu tersenyum
lagi.
“Aku jadi tidak enak. Kalau begitu ceritakan saja apa yang
ingin kau obrolkan denganku sekarang. Atau kita harus pergi ke café? Aku tak
keberatan..”
“Tidak Jonghyun-ah, kau nikmati saja makan siangmu. Aku
pergi dulu..” lagi lagi ia tersenyum padaku. Namun kulihat di matanya ada
sesuatu yang berat yang ia simpan. Ia berbalik dan pergi.
“Hyung..” panggilku. Namun ia malah terus melangkahkan
kakinya pergi dari tempatku.
Kasihan hyung, ia pasti sangat sedih karena Seohyun..
-O-
Kyuhyun’s POV
Aku memacu mobilku tak karuan. Jadi benar Jonghyun dan Yoona
berpacaran? Mengapa dadaku sesak sekali mendengarnya?
Ckiiitttt..
Kuinjak pedal rem mendadak lalu kubalikkan mobilku menuju
suatu tempat, rumah Jonghyun..
Tingtong.. tingtong..
Kutekan bel dengan tak sabar. Setelah berkali kali kutekan
barulah Yoona membukakan pintu untukku.
“Kyuhyun-ssi?” katanya saat melihatku datang. Tanpa basa
basi kutarik tangannya dan kubawa ia masuk ke dalam mobilku.
“Ya~! Kyuhyun-ssi! Apa yang kau lakukan?” berontaknya. Namun
aku tak peduli. Kupaksa ia masuk ke dalam mobilku, ku kunci mobil dan
membawanya pergi.
Yoona berontak dari tadi menyuruhku untuk menghentikan
mobil. Kupacu mobilku menuju sebuah tempat, tempat yang hanya ada aku dan dia
untuk bicara, sebuah hotel..
“Kyuhyun-ssi apa kau sudah gila?” teriak Yoona saat kami
sampai di depan sebuah hotel. Tanpa babibu, aku langsung menyeretnya masuk ke
dalam hotel itu. Mulutku ku bungkam rapat-rapat.
Aku menyeret Yoona masuk ke kamar dan menghempaskan badannya
dengan kasar di ranjang. Yoona menatapku dengan tatapan ngerinya. Ia terbelalak
ke arahku. Aku kehilangan akal sehatku, dan sekarang aku mulai mendekati Yoona.
“Kyu..kyuhyun-ssi, apa yang akan kau..” Yoona mundur mundur
dan terlihat ketakutan, matanya sudah berkaca-kaca, namun aku tak peduli, aku
terus mendekat ke arahnya, menatapnya dengan tajam. Dia terus mundur hingga
menyentuh ujung ranjang, kutarik tubuhnya dengan kasar.
“Kyuhyun-ssi, apa yang kau.. hmmmppphhh..” ku bekam mulutnya
dengan bibirku.
“Kyuhyu..nn..ssii..hmmpphh..” dia terus berontak
memukul-mukul dadaku, namun aku makin liar. Akhirnya setelah beberapa saat
kulepaskan bibirku. Nafas kami berdua tersengal, kutatap wajahnya, ia menatapku
tajam.
“Yoona-ssi, kau mencintaiku kan?” kataku dengan nafas
memburu. Kupegangi badannya agar ia tak bisa kemana-mana, kukunci ia dengan
kedua tanganku.
“Mwo?” gadis itu hanya bereaksi seperti itu.
“Kau mencintaiku kan? Mengapa kau berpacaran dengan
Jonghyun?”
“Apa kau gila?” kata Yoona memandangku semakin tajam.
“Kau mencintaiku kan? Mengapa kau berpacaran dengan
Jonghyun? Ah aku tahu, Jonghyun hanya pelarianmu saja, benar begitu kan
Yoona-ssi?”
Ia berontak dan akhirnya berhasil melepaskan diri dari
genggamanku..
PLAKKK!!
Untuk kedua kalinya pipiku ditampar olehnya. Aku
membelalakkan mataku padanya.
“Jaga ucapanmu! Aku mencintai Lee Jonghyun!”
Yoona lalu keluar meninggalkanku yang membatu dengan perih
dan panas di pipiku..
-O-
Yoona’s POV
Apa apan dia itu? Lagi lagi dia bertingkah seenaknya! Lagi
lagi ia melecehkanku seperti ini!
Aku menangis sambil terus berjalan. Tapi rasanya kakiku
sudah terlalu lelah, tak hanya kakiku, batinku pun sudah sangat lelah dengan semua
ini. Sakit.. hati ini semakin sakit mengingat semua perlakuannya padaku. Dia
hanya menganggapku mainan..
Rasanya aku ingin sekali mencuci bibirku yang telah
dilecehkannya tadi. Kogosok gosok lagi bibirku dengan kesal. Aku tak bisa
mengendalikan diriku, hingga aku tak peduli orang sekitar melihatku menangis
seperti ini. Entah kaki ini membawaku kemana, aku turuti sajalah.
Tanpa sadar aku sampai di sebuah taman yang sepi. Aku masih
berjalan terus entah kemana kaki ini akan membawaku.
Brukk!!
Tiba tiba tanpa sadar aku menabrak seseorang.
“Mianhae..” kataku tanpa melihatnya.
“Chagiya, wae geurae?” aku terkejut setengah mati saat
Jonghyun oppa berdiri di hadapanku dan menengadahkan wajahku.
“O-ppa..” buru buru aku hapus air mataku. Tapi Jonghyun oppa
menyingkirkan tanganku dan menghapus air mataku dengan kedua tangannya.
“Wae chagi?” dia menatapku prihatin.
“A-ania oppa, aku hanya teringat pada orang tuaku..” kataku
berbohong.
Mianhae oppa aku harus membohongimu..
“Aigoo..” Jonghyun oppa lalu menarikku ke pelukannya yang
nyaman. “Chagiya, tenanglah, kau masih punya aku, eo? Sudah jangan menangis
lagi..” ia mengecup puncak kepalaku.
“Ne, gomawo oppa..” kataku. Kami lalu berpelukan cukup lama.
Pelukan yang sangat nyaman, pelukan yang kubutuhkan, pelukan yang sangat
menenangkan, namja ini bagaikan malaikat di hidupku..
“Baiklah my princess, ayo kita makan es krim, eo? Kajja..”
ajak namjachinguku itu setelah melepaskan pelukan kami. Ia kembali tersenyum,
senyum malaikatnya yang membuatku nyaman.
“Ne, kajja..” kataku.
-O-
Author’s POV
Bwara mr.simple simple..
“Yoboseyo..” Kyuhyun mengangkat ponselnya yang berbunyi.
“Mwo?”
Namja itu shock mendengar perkataan orang yang menelponnya.
Tanpa terasa ponselnya jatuh begitu saja dari tangannya. Tubuhnya gemetaran dan
lemas seketika saat polisi mengatakan bahwa Seohyun diduga bunuh diri di
pantai. Hati Kyuhyun kacau. Ia tak bisa berkata-kata mendengar yeojachingunya
itu diduga meninggal bunuh diri ke pantai. Rasa bersalah dan penyesalan yang
mendalam menghantui benaknya.
-O-
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar